Kecelakaan itu Pupus Cita-cita Sederhana Akbar

FABIAN JANUARIUS KUWADO Suasana pemakaman Muhammad Akbar di TPU Kawi-kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2012).
JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa kecelakaan yang merenggut 9 korban jiwa Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2012) kemarin menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban.

Belum habis duka setelah ditinggal sang ayah tiga hari lalu, Sunarti (45) kini harus merelakan kepergian adik bungsunya Muhammad Akbar (23), yang menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa mengerikan tersebut. Ia menuturkan, satu hari sebelum kejadian, dirinya bermimpi memegang baju kesayangan sang ayah yang baru saja meninggal.
"Saya nggak tau itu pertanda apa, eh nggak taunya begini," lirihnya saat ditemui Kompas.com sesaat sebelum pemakaman, Senin (23/1/2012).

Matanya kemudian tampak menerawang, mencoba mengingat-ingat apa yang dilakukan bersama adik bungsunya tersebut saat terakhir ia berpamitan ingin bermain bola. "Dia bilang mau main bola, hapenya tapi ditinggal, tumben. Setelahnya saya kaget tiba-tiba dapat kabar begini," lanjutnya.
Sunarti mengatakan bahwa adiknya itu memiliki cita-cita sederhana, yakni menjadi seorang petugas sekuriti. Almarhum baru saja menghabiskan masa kontraknya sebagai office boy di salah satu bank swasta di daerah Harmoni, dan berniat melanjutkan kontrak barunya Selasa, (24/1/2012) esok.
"Padahal besok rencana mau mulai kerja lagi, semuanya pokoknya terkubur lah," sesal Sunarti.
Pada saaat pemakaman, Sunarti tak henti-hentinya menyampaikan doa. Sementara ibunya, Aminah (65), hanya bisa tertunduk sedih meratapi kepergian anaknya ke tempat peristirahatan terakhir. Suasana riuh ramai para pelawat yang hadir tak mengganggu lafalan ayat-ayat suci Al-Quran yang keluar dari mulut kakak tertua dari delapan bersaudara tersebut.
Kini mimpi sederhana M. Akbar pun turut terkubur bersama jasadnya di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Sunarti pun mengaku ikhlas melepas kepergian adik bungsu kesayangannya tersebut. Namun ia tetap berharap agar pelaku yang menabrak Akbar dijatuhi hukuman setimpal sesuai peraturan yang ada. "Itu juga buat pelajaran dia," lanjutnya.

Fabian Januarius Kuwado | Asep Candra | Senin, 23 Januari 2012 | 15:42 WIB
Sumber : Kompas.com 

Komentar